04-09-2025
WIB
Admin Kelurahan Setabelan
23-06-2025
09:12:03 WIBInovasi MBAK SRI CANTIK (Masyarakat Banjarsari Cinta Statistik) yang diinisiasi oleh Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat maupun para pemangku kepentingan. Aplikasi berbasis online ini menyediakan data stastistik, kependudukan dan informasi terkini di wilayah kelurahan se Kecamatan Banjarsari. Masyarakat maupun stakeholders dapat mengakses data dan informasi yang dibutuhkan, meliputi data kependudukan, sebaran angka kemiskinan, wilayah rentan bencana alam, hingga wilayah potensial yang terdapat di masing-masing kelurahan.
Dalam perkembangan kebermanfaatan Mbak Sri Cantik, tentu
diperlukan pemutakhiran guna mengintervensi kebutuhan masyarakat akan data yang
semakin kompleks. Kecamatan Banjarsari menggandeng BPS Kota Surakarta dalam
penyempurnaan big data Mbak Sri Cantik untuk dapat diaplikasikan di
masing-masing kelurahan. Pemutakhiran data berbasis data PKK ini kembali
melibatkan tim dasa wisma tiap-tiap RT sebagai pengumpul data.
Sosialisasi dan Bimtek Pemutakhiran Data Aplikasi Mbak Sri Cantik di Kelurahan Setabelan diselenggarakan pada hari Kamis (19/6) di Pendopo Kelurahan Setabelan. Dihadiri oleh perwakilan anggota dasa wisma dari masing-masing RT, bimtek memfokuskan pada simulasi pengisian aplikasi dengan berpedoman pada item pertanyaan tambahan yang dirilis BPS.
Peserta Bimtek langsung praktik mengoperasionalkan gawai android setelah menyimak paparan yang disampaikan oleh Fasilitator Pemerintahan Kelurahan Setabelan, Ina Nur Janah Isnaini, S.Sos. Mulai dari cara login, memasukkan email dan password yang telah dibagikan ke masing-masing peserta, hingga cara mengisi data keterangan anggota keluarga sesuai daftar yang diberikan.
Ketua TPPKK Kelurahan Setabelan, Murwani Endah Karlina dalam
sambutannya, memberikan apresiasi kepada Camat Banjarsari atas lahirnya Mbak
Sri Cantik yang terbukti memberikan manfaat bagi percepatan pelayanan kepada
masyarakat. Namun tentu saja masih dijumpai kendala di lapangan sehingga
berpotensi melewati tenggat waktu pengumpulan data. Permasalahan yang terjadi saat tim dasa wisma
melakukan pemutakhiran data antara lain petugas yang kurang cepat beradaptasi
dengan teknologi dikarenakan faktor usia, kendala sinyal, dan penduduk yang
sulit ditemui dikarenakan kesibukan masing-masing.
(Kontributor : Caesar/ AWH)